ITP (Idiopatik Trombositopeni Purpura)

“Apa itu ITP??”

Idiopathic= ‘tidak diketahui penyebabnya’.
‘Thrombocytopenic’=’ terjadi penurunan jumlah trombosit (platelet)
‘Purpura’= seseorang sering memiliki luka memar yang banyak (berlebihan).
Idiopathic Thrombocytopenia Purpura (ITP) atau istilah lainnya Immune Thrombocytopenia Purpura merupakan sindrom klinik dimana terjadi penurunan jumlah trombosit di sirkulasi darah (angka trombosit darah perifer kurang dari 150.000/L). (Normal trombosit : 150.000-450.000/ mmk darah, namun normal trombosit dapat juga sesuai dengan alat pemeriksaan yang digunakan)

“What causes ITP?”

ITP bersifat idiopathic (tidak diketahui penyebabnya). Namun ITP terjadi dikarenakan gangguan autoimun yang menyebabkan destruksi prematur trombosit dalam sistem retikuloendotel terutama di limpa. Pada kasus ITP terdapat autoantibodi IgG pada permukaan trombosit. Antibodi-antibodi ini menyelimuti trombosit sehingga menyebabkan masa hidup trombosit lebih singkat di dalam sirkulasi darah. Dalam hal ini, limpa memiliki peran besar, sebab limpa sendirilah yang menghasilkan autoantibodi yang dimaksudkan di atas (di pulpa putih limpa). Dan di limpa juga tempat fagositosis trombosit yang telah terselimuti-autoantibodi (di pulpa merah limpa). Ini sebabnya mengapa terjadi trombositopenia pada ITP padahal keadaan sumsum tulang normal. Trombositopenia pada ITP terjadi diakibatkan proses imun bukan karena adanya gangguan pada sumsum tulang (seperti anemia aplastik).
ITP juga bukan merupakan penyakit turunan.

“Etiologi”

 1. Berdasarkan etiologi,dibagi menjadi:
    – Purpura Trombositopenia Idiopatik(PTI) primer/idiopatik
    – Purpura Trombositopenia Idiopatik(PTI) sekunder
2. Berdasarkan awitan penyakit, dibagi menjadi:
    – Purpura Trombositopenia Idiopatik(PTI) tipe akut = bila kejadiannya kurang atau samadengan 6 bln, umumnya pada anak-anak
      ITP akut biasanya disertai dengan infeksi akut dan akan sembuh dalam waktu 2 bulan. Yang membedakan antara ITP akut dan ITP                kronis adalah lama penyakitnya. ITP akut bila kejadiannya kurang dari atau sama dengan 6 bulan sedangkan ITP kronis jika lama penyakitnya lebih dari 6 bulan. ITP akut lebih sering dijumpai pada anak-anak dan jarang pada orang dewasa. Sebaliknya ITP kronis lebih sering diderita oleh orang dewasa.Jumlah penderita pria dan wanita sebenarnya sama saja tidak jauh beda. Pada anak-anak, anak laki-laki lebih banyak menderita ITP dibanding  dengan anak perempuan. Sementara pada orang dewasa, wanita lebih banyak menderita ITP daripada pria.Insiden  ITP akut pada anak mencakup 4 – 5,3 per 100.000 dalam setahun. Sekitar 7 – 28% anak-anak dengan ITP akut berkembang menjadi ITP kronik.
      Awitan penyakit biasanya mendadak, riwayat infeksi sering mengawali terjadinya perdarahan berulang, sering dijumpai eksantem     pada anak-anak(rubeola dan rubela) dan penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh virus
    – Purpura Trombositopenia Idiopatik(PTI) tipe kronik = bila kejadiannya lebih dari 6 bln,umumnya pada orang dewasa.
      Awitan penyakti biasanya tidak menentu, riwayat perdarahan sering dari ringan sampai sedang, infeksi dan pembesaran lien jarang terjadi, serta memiliki perjalanan klinis yang fluktuatif. Manifestasi perdarahan berupa ekimosis, petekie, purpura, pada umumnya berat dan frekuensi perdarahan berkorelasi dengan jumlah trombosit. Gejala yang paling seringadalah perdarahan gusi, epistaksis, perdarahan GIT, hematuria, dan menoragia

APA SAJA YANG MENJADI GEJALA DAN TANDA “ITP”?”

Ada banyak sekali yang menjadi gejala dan tanda dari penyakit ITP, di antaranya:
– Perdarahan gusi
– Mudah memar
– Epistaksis (perdarahan dari hidung/mimisan)
– Purpura (perdarahan kecil di dalam kulit)
– Petekia (bintik merah kecil)
– Perdarahan saluran pencernaan
– Menometrorrhagia &/ menoragia (perdarahan dari uterus yang berlebihan/siklus menstrulasi yang abnormal)
– Akibat kurangnya jumlah trombosit darah tidak dapat dibekukan
– dan lain2

KALAU BEGITU TERAPI APA YANG TEPAT UNTUK “ITP”?

 Terapi utama yang dapat diberikan untuk pasien ITP adalah kortikosteroid dan imunoglobulin intravena (IVIg). Petunjuk penggunaan, dosis dan cara pemberian tergantung kondisi pasien, jumlah platelet, dan derajat atau tingkat gejala (menurut anjuran dokter). Konsultasi dengan ahli hematologi merupakan tindakan awal yang seharusnya dilakukan.Terapi lain yang bisa dilakukan adalah splenektomi (pengangkatan limpa). Terapi ini dilakukan setelah terapi steroid atau jika terapi steroid gagal (menurut anjuran dokter).
Inti dari terapi untuk ITP adalah menjaga kadar trombosit yang aman agar terhindar dari perdarahan mayor.Bagi anak-anak yang menderita ITP akut, biasanya tidak perlu mendapatkan terapi. Karena mereka berpeluang dapat pulih secara spontan.
Pada penderita ITP tetap kondisikan dan menjaga kadar trombosit dalam kisaran aman & stabil. Terapi umum meliputi menghindari aktivitas fisik  berlebihan untuk mencegah trauma dan menghindari pemakaian obat-obatan yang mempengaruhi fungsi trombosit.
Sekedar pengetahuan “Daftar Obat yang sering menyebabkan terjadinya trombositopenia” :
1)Golongan Quinine/Quinidine : Quinine, Quinidine
2)Heparin : Regular unfractionated heparin, Low molecular weightheparin
3)Gold salts
4)Antimony containing drugs : Stibophen, Sodium stibogluconate
5)Antimicrobials-Cephalosporins (Cephamandazole, Cefotetan, Ceftazidime, Cephalothin)-Ciprofloxacin-Clarithromycin-Fluconazole-Fusidic acid-Gentsmicin-Nilidixic acid-Penicillin (Ampicillin, Apalcillin, Methicillin, Meziocillin, Penicillin Piperacillin)-Pentamidine-Rifafampin-Golongan Sulpha (Sulfamethoxazole, Sulfamethoxypyridazine, Sulfisoxazole)-Suramin-Vancomycin
6)Anti-inflammatory drugs-Acetaminophen-Salicylates (Aspirin, Diflunisal, Sodium amiosalicylate, Sulfasalazine)-Diclofenac-Naproxen-Tolmetin
7)Cardiac medications and diureticz-Digoxin, Digitaxin, Amiodarone, Procainamide, Alprenolol
8)Benzodiazepines
9)Anti-epileptic drug (Carbamazepine, Phenytoin, Valproic acid)
10)H2-antagonits : Cimetidine, Ranitidine
11)Sulfonylurea drugs (Chlorpropamid, Glibenclamide
12)Iodinated contrast agents
13)Retinoids (Isotretinoin, Etretinate)
14)dan lain-lain

“APA SAJA KOMPLIKASI DARI PENYAKIT INI?”

 Yang menjadi komplikasi dari penyakit ITP ini antara lain:
– Perdarahan intrakranial (pada kepala). Ini penyebab utama kematian penderita ITP.
– Kehilangan darah yang luar biasa
– Efek samping dari kortikosteroid
– Infeksi pneumococcal. Infeksi ini biasanya didapat setelah pasien mendapat terapi splenektomi. Si penderita juga umumnya akan mengalami demam sekitar 38,8  C.

“APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH “ITP”?”

 Karena penyebab langsung ITP masih belum dapat dipastikan maka pencegahan terhadap ITP pun masih belum jelas. Tetapi setidaknya ada cara atau gaya hidup yang bisa dilakukan oleh penderita ITP agar dapat hidup sebagaimana orang normal lainnya. Salah satunya menghindari kegiatan-kegiatan keras yang berisiko menyebabkan luka perdarahan. Supaya tidak memperburuk kondisi pasien ITP saja.
Safe activities yang dapat dilakukan adalah berenang, bersepeda, jalan2.. Tanyakan kepada dokter tentang physical activities yang aman bagi tindakan pencegahan.

“Pemeriksaan Laboratorium”

 – Hitung darah lengkap dan jumlah trombosit menunjukkan penurunanhemoglobin, hematokrit, trombosit (trombosit di bawah 20 ribu / mm3).
– Anemia normositik: bila lama berjenis mikrositik hipokrom.
– Leukosit biasanya normal: bila terjadi perdarahan hebat dapat terjadi leukositosis.
– Ringan pada keadaan lama: limfositosis relative dan leucopenia ringan.
– Sumsum tulang biasanya normal, tetapi megakariosit muda dapat bertambah dengan maturation arrest pada stadium megakariosit. Jika terindikasi menunjukkan seri granulosit dan eritrosit yang normal dan sering kali ada eosinofilia ringan.
– Masa perdarahan memanjang, masa pembekuan normal, retraksi pembekuanabnormal, prothrombin consumption memendek, test RL (+).
~_~ Semoga bermanfaat……. 
SUMBER REFERENSI:
 – Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam”. Penerbitan IPD FKUI Pusat. Jakarta. 2007: 659 – 664.
– Silverman, Michael A. MD. (January 2009). “Idiopathic Thrombocytopenic Purpura”. http://www.emedicine.com
– Sandler, S. Gerald. MD. FACP. FACP. (October 2009). “Immune Thrombocytopenic Purpura”. http://www.emedicine.com
– Bakta, I Made, Prof. Dr. “Hematologi Klinik Ringkas”. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2006: 241 – 243.
Samuel Pola Karta Sembiring FK Universitas Sumatera Utara
– Karta_morphic@yahoo.co.id
http://www.morphostlab.com
– http://eviandrianimosy.blogspot.com/2011/09/diagnosis-dan-pengobatan-bagi-penderita.html
– http://www.scribd.com/doc/55722645/Tutorial-His-Pemicu-2
– http://www.scribd.com/doc/79937250/purpura-trombositopenia-idiopatik